Palembang – buserpos9.id / 22 Mei 2025 — Suasana meriah menyelimuti halaman SDN 109 Palembang saat sekolah tersebut menggelar kegiatan Pentas Seni dan Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Kamis (22/05/2025). Mengusung tema “One Life, One Chance”, kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mendorong siswa tampil percaya diri, kreatif, dan mencintai kebudayaan Indonesia.
Dengan semangat Kurikulum Merdeka, SDN 109 Palembang memberikan ruang kepada para siswa untuk mengekspresikan bakat dan minat mereka melalui berbagai penampilan seni serta pameran hasil karya bertema kebhinekaan. Mulai dari pertunjukan tari-tarian daerah, peragaan busana adat dari berbagai provinsi, hingga stan makanan tradisional yang menggoda selera—semua ditampilkan dengan penuh semangat dan kreativitas.
Mengenal Budaya dari Sabang sampai Merauke
Ketua Panitia Pentas Seni dan Gelar Karya P5, Emma Keliat, SE, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan penerapan langsung dari nilai-nilai P5 dalam Kurikulum Merdeka, khususnya pada tema kebhinekaan. Anak-anak dikenalkan dengan kekayaan budaya Nusantara mulai dari Aceh hingga Papua.
“Ini bukan sekadar acara seni, tetapi juga proses pembelajaran yang menyenangkan. Siswa belajar mengenali dan menghargai budaya bangsa lewat aktivitas nyata seperti tarian, pakaian adat, hingga makanan khas dari berbagai daerah,” jelas Emma.
Tak hanya menampilkan pertunjukan, siswa juga menyajikan berbagai kuliner khas daerah seperti mie Aceh, teh tarik, dan aneka kue tradisional. Hidangan-hidangan ini tidak hanya dapat dinikmati oleh warga sekolah, tetapi juga menjadi sarana edukatif dalam memperkaya wawasan budaya siswa.
Ruang Ekspresi dan Evaluasi Proses Belajar
Kepala SDN 109 Palembang, Ruzki Machfuzo Maryati, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya sekolah dalam memberikan ruang ekspresi bagi siswa serta sebagai bentuk evaluasi terhadap proses belajar yang telah berlangsung selama satu tahun.
“Anak-anak menunjukkan hasil yang luar biasa. Mereka tampil dengan percaya diri, mengenal budaya Nusantara, dan menunjukkan kreativitas masing-masing. Inilah wujud nyata dari kurikulum Merdeka Belajar yang berpusat pada siswa,” ujar Ruzki.
Ia menambahkan bahwa pentas seni dan gelar karya ini akan terus difasilitasi sekolah setiap tahun karena dinilai efektif dalam menumbuhkan rasa percaya diri, kerja sama, dan kecintaan terhadap kebudayaan Indonesia. Bahkan jika kurikulum berganti ke depannya, SDN 109 Palembang berkomitmen tetap memperhatikan dan mengembangkan kreativitas siswa.
Dukungan Penuh Orang Tua dan Swadaya Sekolah
Salah satu aspek yang paling membanggakan dari kegiatan ini adalah tidak digunakannya dana sekolah sama sekali. Seluruh kegiatan diselenggarakan secara mandiri melalui swadaya guru, orang tua, dan pihak-pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.
“Saya sangat mengapresiasi semua pihak, mulai dari panitia, siswa, wali murid, guru, hingga warga sekolah lainnya. Semua bekerja bersama tanpa pungutan, dan jika ada bantuan dari luar, itu murni dari donatur yang peduli,” ungkap Ruzki.
Dukungan dari wali murid pun sangat terasa. Taslim, salah satu orang tua siswa, menyampaikan rasa bangga dan bahagia atas terselenggaranya pentas seni yang mampu menggali potensi anak-anak secara positif.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat. Anak-anak tidak hanya tampil, tapi juga belajar percaya diri dan kreatif. Kami harap kegiatan seperti ini rutin dilaksanakan setiap tahun,” ujar Taslim.
Meriah dan Lebih Baik dari Tahun Sebelumnya
Pentas seni tahun ini disebut-sebut lebih meriah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan panggung yang megah, dekorasi yang penuh warna, dan antusiasme dari seluruh peserta, acara ini berhasil menciptakan suasana yang menyenangkan dan menginspirasi.
Para siswa tampil tanpa ragu menari, menyanyi, hingga berperan dalam drama singkat yang mengangkat cerita rakyat dari berbagai daerah. Penonton, yang terdiri dari guru, orang tua, dan tamu undangan, memberikan tepuk tangan meriah sebagai bentuk apresiasi.
Harapan Ke Depan
SDN 109 Palembang berharap kegiatan P5 dan pentas seni ini tidak hanya menjadi acara tahunan, tetapi juga menjadi budaya sekolah yang berkelanjutan. Kepala sekolah menegaskan bahwa potensi siswa sangat besar, bahkan beberapa di antaranya telah menunjukkan prestasi hingga ke tingkat nasional.
“Apapun kurikulum ke depan, SDN 109 akan selalu siap mengikuti kebijakan pemerintah, namun kami tetap akan memperhatikan potensi prestasi siswa. Kreativitas mereka adalah aset yang harus dikembangkan,” tutup Ruzki.
Dengan semangat One Life, One Chance, SDN 109 Palembang sekali lagi membuktikan komitmennya dalam mencetak generasi pelajar Pancasila yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter, cinta budaya, dan siap menghadapi masa depan. (Firdaus)