Uncategorized

SMAN 14 Palembang Gelar Edukasi Pengelolaan Sampah dan Pupuk Organik

33
×

SMAN 14 Palembang Gelar Edukasi Pengelolaan Sampah dan Pupuk Organik

Sebarkan artikel ini

Palembang – buserpos9.id / 14 Februari 2025 – SMAN 14 Palembang mengadakan kegiatan edukasi mengenai pengelolaan sampah dan pemanfaatan pupuk organik. Acara ini menghadirkan Hendy M. Adw, S.P., penerima Anugerah Kalpataru 2023 sekaligus Ketua Program Kampung Iklim (Proklim) Kota Palembang, serta Yumiko Sarai, seorang junior expert dari Japan International Cooperation Agency (JICA) asal Konan, Jepang.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa dan tenaga pendidik. Kepala SMAN 14 Palembang, Hj. Harry Susanti, S.Pd., M.Si., menyampaikan pentingnya pengelolaan sampah agar lingkungan sekolah tetap bersih dan nyaman.

“Sampah yang terus diproduksi setiap hari perlu dikelola dengan baik. Sampah tumbuhan yang ada di sekolah dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik, sehingga lingkungan menjadi lebih hijau dan tertata,” ujarnya.

Manfaat Pupuk Organik bagi Lingkungan

Dalam materinya, Hendy M. Adw, S.P. menjelaskan bahwa pupuk organik memiliki banyak manfaat, baik untuk tanah maupun kesehatan manusia.

“Pupuk organik dapat membuat tanah lebih sehat, subur, dan mendukung perkembangan mikroorganisme yang bermanfaat. Selain itu, pupuk ini juga lebih ramah lingkungan dibandingkan pupuk kimia,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa meskipun pupuk organik tidak secepat pupuk kimia dalam merangsang pertumbuhan tanaman, dalam jangka panjang pupuk organik jauh lebih baik karena mampu menjaga kesuburan tanah.

Selain itu, Hendy mengingatkan pentingnya sosialisasi tentang plasmanutfah, yaitu keanekaragaman hayati yang ada di Sumatera Selatan, agar masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.

Praktik Pengolahan Sampah di SMAN 14 Palembang

Siswa SMAN 14 Palembang juga mendapatkan pelatihan dalam pengelolaan sampah organik. Novi Sulastri, S.Pd., Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, menjelaskan bahwa dalam pembuatan pupuk organik, ada beberapa bahan yang tidak boleh dicampurkan, seperti kulit kerang, daun jagung, ilalang rumput, kaleng minuman, dan sampah basah.

Sementara itu, Hj. Netriwati, S.Pd., M.Si., Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, berharap ilmu yang didapatkan dalam kegiatan ini bisa diterapkan oleh siswa, baik di sekolah maupun di rumah.

“Dengan memahami cara mengelola sampah yang benar, siswa bisa berkontribusi dalam mengurangi jumlah sampah di lingkungan sekitar,” ujarnya.

Antusiasme Siswa dalam Kegiatan Lingkungan

Salah satu siswa kelas XI.F-7, Kirani Khairunnisa, menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan ini. Menurutnya, program ini melengkapi praktik kurikulum merdeka yang sebelumnya telah mereka jalankan di sekolah.

“Awalnya, kami merasa pembuatan pupuk organik itu sulit karena kurangnya pengetahuan. Namun, setelah beberapa kali mencoba, akhirnya kami berhasil,” kata Kirani.

Ia juga berpesan kepada teman-temannya agar tidak hanya mengandalkan pelajaran di sekolah, tetapi juga memanfaatkan internet dan media sosial untuk memperluas wawasan.

Harapan untuk Masa Depan

Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana, Zanaria, S.Pd., M.Si., menilai bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dalam menumbuhkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa.

Sementara itu, Yumiko Sarai dari JICA mengapresiasi inisiatif yang dilakukan oleh SMAN 14 Palembang dalam mengajarkan pentingnya pengelolaan sampah dan pemanfaatan pupuk organik.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan siswa semakin peduli terhadap lingkungan dan menerapkan kebiasaan ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. (FIRDAUS)